Seorang ilmuwan berpendapat badai dahsyat matahari akan terjadi pada 2013. (NASA)
Badai matahari kemungkinan akan ‘berdampak buruk’ pada tekhnologi ketika mencapai puncaknya sekitar dua tahun mendatang, menurut seorang ilmuwan terkemukan sembari mengingatkan.
Asisten Sekretaris US National Oceanic and Atmospheric Administration, Kathryn Sullivan, mengatakan badai ini akan mengakibatkan ancaman terhadap infrastruktur penting seperti satelit komunikasi, sistem navigasi dan perlatan tranmisi listrik.
Badai matahari melepaskan sejumlah partikel yang dapat menonaktifkan dan menghancurkan sirkuit komputer secara permanen maupun bersifat sementara.
Dr. Sullivan, adalah mantan astronot NASA pada 1984 dan menjadi wanita pertama yang berjalan di ruang angkasa, dalam konferensi cuaca PBB di Jenewa, (17/5), mengatakan “itu bukan pertanyaan dari jika tetapi benar-benar menjadi masalah ketika peristiwa matahari utama itu menghantam planet kita.”
Ia bukan satu-satunya ilmuwan yang mengeluarkan pernyataan tentang ancaman akibat badai matahari. Pada Februari lalu, sejumlah astronom juga memperingatkan bahwa manusia kini lebih rentan terhadap peristiwa seperti itu dibandingkan dalam sejarahnya di masa lalu.
Sebuah letusan dahsyat dari matahari akan melepas gelombang radiasi dan partikel bermuatan ke Bumi, merusak sistem satelit yang digunakan untuk komputer, navigasi penerbangan dan jaringan telepon.
Jika badai ini sangat kuat, bahkan dapat menghancurkan pasar saham dan mengakibatkan pemadaman listrik berminggu-minggu hingga satu bulan, ujar sejumlah ilmuwan kepada American Association for the Advancement of Science.
Kemungkinan gangguan dari ruang angkasa semakin kuat karena matahari sedang memasuki masa paling aktif dari 11 siklus alaminya dalam 12 tahun.
Dunia telah diuji oleh daya ledak matahari pada Februari ketika letusan matahari terkuat dalam lima tahun ini melepaskan semburan plasma yang melaju ke Bumi dengan kecepatan 580 mil perdetik.
Badai ini menciptakan aurora spektakuler dan komunikasi radiopun terganggu.Badai matahari terjadi akibat ledakan dahsyat pada matahari.
Pemadaman listrik di Rio Janeiro, 2009 silam. (AP)
Ledakan ini melepaskan ledakan sinar-X dan radiasi ultraviolet yang menhantam Bumi dalam beberapa menit.
Satelit komunikasi terputus, sehingga mangakibatkan kekacuan meluas di Bumi dan mengakibatkan kerugian hingga miliaran dolar.
Plasma menciptakan aurora—atau cahaya di kutub utara serta dapat menginduksi arus listrik pada jaringan dan kabel.
Badai seperti ini bukanlah yang pertama. Ladakan dahsyat matahari pernah tercatat oleh astronom Inggris, Richard Carrington, pada 1859.
Badai geomagnetik matahari lainnya telah diamati pula dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu gejolak letusan matahari dahsyat tersebut telah terjadi pada 1972 yang memutuskan komunikasi jarak jauh di wilayah Illinois, ungkap NASA.
Letusan serupa pada 1989 juga ‘memancing badai geomagnetik’ yang mengganggu transmisi tenaga listrik sehingga mengakibatkan pemadaman di seluruh provinsi Quebec, Kanada, ujar Badan Antariksa AS tersebut. (Erabaru/DM/sua)
sumber : erabaru.net
Loading...
Tips Terkait